Firmax3 Cream serba guna untuk semua ... agen resmi , free konsultasi 081 322 282 192.Harga Termurah..Resmi firmax3 Bandung,firmax3 Jakarta,RF3WOLRD BANDUNG
Firmax3 Bisa di Sebut Sebagai CREAM Awet Muda, CREAM Pencerah Kulit, CREAM Untuk Kesehatan, CREAM Serba Guna, Yang Bekerja dengan Cara yang Sangat Unik dan memberikan Manfaat yang tidak  Terduga (Magic Cream). Firmax3 Di Formulasi Menggunakan Teknologi NANO artinya Partikel dari bahan-bahan  yang di Gunakan menjadi  "Super Halussehingga ketika di oleskan pada kulit langsung merembes ke peredaran darah, dan seketika memberikan manfaat  yang Tak Terduga Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Cream ini dapat  Memberikan keseimbangan HORMON (Balance Hormon),  dimana ketika Hormon Tidak Seimbang menyebabkan  Kulit Cepat Menua dan Mulai Muncul sakit dan Penyakit .



SINUSITIS



Apa Itu Sinusitis ?
Sinusitis berasal dari akar bahasa Latinnya, akhiran umum dalam kedokteran itis berarti peradangan karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal. Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi).
Sinusitis adalah peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan, kuman (bakteri, virus, dan jamur) dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.
Secara klinis sinusitis dibagi atas berbagai jenis, termasuk:
1. Sinusitis akut: Sebuah kondisi mendadak seperti gejala seperti pilek, hidung tersumbat dan nyeri wajah yang tidak hilang setelah 10 sampai 14 hari. Sinusitis akut biasanya berlangsung 4 minggu atau kurang. 2. Sinusitis subakut: Sebuah peradangan yang berlangsung 4 sampai 8 minggu. 3. Sinusitis kronis: Suatu kondisi yang ditandai dengan gejala radang sinus yang berlangsung 8 minggu atau lebih. 4. Sinusitis berulang: Beberapa serangan dalam setahun

Sedangkan berdasarkan penyebabnya sinusitis :
1. Rhinogenik (penyebab kelainan atau masalah di hidung), segala sesuatu yang menyebabkan sumbatan pada hidung dapat menyebabkan sinusitis. Termasuk flu biasa, rhinitis alergi (pembengkakan pada lapisan hidung), polip hidung (pertumbuhan kecil di lapisan hidung), atau septum menyimpang (pergeseran di rongga hidung).
2. Dentogenik/Odontogenik (penyebabnya kelainan gigi), yang sering menyebabkan sinusitis infeksi pada gigi geraham atas (pre molar dan molar)

Pemeriksaan Sinusitis 

Sebagian besar sinusitis sudah dapat didiagnosis hanya berdasarkan pada riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter.
Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi. Rhinoskopi adalah sebuah cara untuk melihat langsung ke rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan ostia. Terkadang diperlukan penyedotan cairan sinus dengan menggunakan jarum suntik untuk dilakukan pemeriksaan kuman. Pemeriksaan kuman berguna untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi.
Pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI : Pemeriksaan menggunakan CT Scan dan MRI akan diperlukan bila sinusitis gagal disembuhkan dengan pengobatan awal.
Gejala Sinusitis 
Pada penderita sinusitis, biasanya bisa di temukan gejala-gejala seperti di bawah ini :
  • Napas berbau
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Postnasal Drip
  • Batuk, biasanya akan memburuk saat malam
  • Rasa sakit atau adanya tekanan di daerah dahi, pipi, hidung & di antara mata
  • Berkurangnya daya pengecap
  • Hidung terus meler dengan warna hijau pekat
  • Demam
  • Berkurangnya daya penciuman
  • gejala memburuk ketika malam hari

Komplikasi 

Komplikasi sinusitis lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang dewasa. Jika anak anda mengalami sinusitis dan telah pembengkakan di sekitar tulang pipi atau kelopak mata, ini mungkin merupakan infeksi bakteri pada jaringan kulit dan lembut atau infeksi pada jaringan sekitarnya mata.
Jika Anda melihat gejala ini, bawa anak Anda untuk periksa ke dokter, yang mungkin mereka akan merujuk ke spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT).
Infeksi tulang
Bila kondisinya parah, antibiotik sering dapat mengendalikan penyebaran infeksi ke tulang di dekatnya. Namun, dalam kasus yang sangat jarang (sekitar satu dari 10.000), infeksi dapat menyebar ke daerah sekitar mata, tulang, darah atau otak


Solusi Ala FIRMAX3 

Oleskan Firmax pada titik wjib dan di TKP


Testimoni Sinusitis








LEUKEMIA

Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih[1]Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti DARAH PUTIH, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa.

Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:

Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis 

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid 

Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.

Jumlah leukosit dalam darah 

  • Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal

Prevalensi empat tipe utama 

Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
  • Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
  • Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  • Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.

Patogenesis 

Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lambat dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.

Etiologi 

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

Radiasi 

Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
  • Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
  • Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
  • Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan NagasakiJepang

Faktor leukemogenik 

Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat memengaruhi frekuensi leukemia:

Epidemiologi 

Herediter ( FAKTOR KETURUNAN)

Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

Virus 

Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.



PENGOBATAN DENGAN firmax 





Kenapa Harus Diet Protein Hewani Bagi Penderita Kanker



  • Berikut Penjelasannnya , Bahwa sel kanker memiliki pertumbuhan yang sangat cepat  bahkan bisa sampai ratusan kali lebih cepat dibadingkan pertumbuhan sel normal, karena itu dikatakan bahwa jika sesorang terkena  kanker atau tumor ganas..waktu sangat terbatas..sehingga kita berpacu dengan sel kanker. Salah satu cara yang bjak adalah dengan membuat sel kanker tidak berkembang bahkan mati secara perlahan .  Salah satu yang sangat disukai oleh sel kanker adalah protein hewani, karena itu sedapat mungkin hindari konsumsi protein hewani dalam masa terapi.. perlu kedisiplinan dan kesabaran.
  • Mental, emosional pasien juga pelu sekali  dijaga dengan menghindari stress, cemas dll  yang embuat ybs tidak tenang. bahkan kondisi spiritual pasien sangat perlu ditinggkatkan sehingga memiliki keyakinan sebut dan kesabaran
          berikut Video menjelaskan perbandingkan pertumbuhan sel normal v sel kanker





       Protein hewani mendorong pertumbuhan sel kanker jika faktor pencetus hadir





Kanker Payudara







Solusi  dengan Cream Firmax

1. Sinergi Firmax3 dan Serum  O2 Max
2. Stop Makanan Hewani








Mengetahui dan Mengenal Bell’s Palsy

Bell’s Palsy adalah penyakit saraf yang mengenai saraf fasialis (wajah), menyebabkan kelumpuhan otot-otot salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris, karena salah satu sisi wajah tampak melorot/ mencong. Hanya salah satu sisi wajah penderita saja yang dapat tersenyum, dan selain itu, hanya satu mata saja yang dapat menutup dengan sempurna.
Penyebab dari Bell’s Palsy belum diketahui secara pasti, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa penyebab Bell’s Palsy adalah proses peradangan saraf yang mengontrol otot-otot salah satu sisi wajah. Ada pula yang mengatakan bahwa kerusakan saraf ini merupakan akibat dari infeksi virus.
Bell’s Palsy dapat terjadi pada semua golongan usia, baik pria maupun wanita. Pada kebanyakan orang, kelumpuhan saraf tersebut bersifat sementara, yakni selama beberapa hari hingga beberapa minggu, serta dapat kembali pulih setelah kurang lebih 6 bulan. Walaupun demikian, ada juga beberapa kasus dimana kelumpuhan saraf wajah tersebut terjadi secara permanen seumur hidup.
GejalaGejala Bell’s Palsy secara umum:
  • Terjadi secara tiba-tiba, berupa kelumpuhan ringan sampai total pada salah satu sisi wajah, menyebabkan pasien sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata
  • Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi
  • Dapat terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah yang terpengaruh
  • Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh
  • Kadang timbul nyeri kepala
  • Penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi yang lumpuh
  • Penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi yang terkena
  • Pada beberapa kasus, Bell’s Palsy dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah, walaupun hal tersebut jarang terjadi
Komplikasi Akibat Bell’s Palsy
Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita Bell’s Palsy adalah:
  • Kerusakan saraf wajah yang tidak dapat pulih kembali seperti semula
  • Pertumbuhan saraf yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga menyebabkan pergerakan yang tidak terkontrol pada wajah
  • Buta sebagian atau total akibat kekeringan pada mata yang tidak bisa menutup dan terjadinya kerusakan pada kornea mata yang kering
Pemeriksaan
Umumnya dokter akan memeriksa wajah dan meminta pasien untuk melakukan gerakan seperti menutup mata, mengangkat alis, memperlihatkan gigi, dan mengerutkan wajah. Selain itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan EMG untuk menentukan kerusakan saraf dan melihat seberapa parah saraf tersebut rusak, sekaligus menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang juga dapat menyebabkan kelemahan pada wajah, seperti stroke, infeksi, tumor, dll. Pasien juga disarankan melakukan pemeriksaan radiologi, seperti CT Scan atau MRI kepala untuk menyingkirkan penyebab kelumpuhan yang mungkin terjadi.
Penanganan yang biasa dilakukan adalah melalui obat-obatan dan fisioterapi. Meskipun bisa sembuh dalam kurun waktu tertentu, dengan bantuan obat dan fisioterapi diharapkan proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat.
FIRMAX3 SOLUSI EFEKTIF
Cream firmax 3  digunakan pada titik utama  utama , lengan, leher , pelipis dan tengkuk (leher)

Testimoni